Kunjungi Situs Natal
https://natal.sabda.org
Bacaan : Mazmur 102:1-17
Terkadang, persekutuan doa dapat membuat Anda lesu. Meskipun Anda sangat senang dapat berkumpul dengan teman-teman untuk berdoa, pokok-pokok doa dapat membuat kecil hati. Seorang misionaris menghadapi masalah-masalah kesehatan. Seorang anak menderita kanker. Sepasang suami-istri dalam kelas Sekolah Minggu akan bercerai. Pengabar Injil yang ditunjuk kesulitan dalam mengumpulkan bantuan keuangan. Anda pun punya pergumulan sendiri. Semakin banyak permohonan yang Anda dengar, Anda semakin jemu.
Namun, kemudian seorang pelayan doa yang tekun mulai berdoa. Dengan penuh keyakinan, ia bersyukur kepada Allah atas pengendalian-Nya yang sempurna terhadap segala masalah yang kami doakan. Dengan mencucurkan air mata ia memohon agar Allah bekerja dalam hidup mereka yang didoakan. Dengan jujur ia mengakui bahwa kami tidak selalu memahami apa yang sedang Allah perbuat. Seperti pemazmur, ia mengubah keluh kesah menjadi pujian kepada Allah karena telinga-Nya selalu mendengarkan kita. Doa berubah menjadi pujian karena seorang yang saleh percaya bahwa Tuhan mendengar "doa orang-orang yang bulus, dan tidak memandang hina doa mereka" (Mazmur 102:18).
Apakah Anda sedang bergumul dalam kesulitan hidup Anda sendiri dan persoalan-persoalan yang bertubi-tubi dari teman-teman terdekat serta orang-orang yang Anda kasihi? Belajarlah untuk menyerahkan semua masalah itu kepada Allah yang kekal. Inilah cara yang jitu untuk mengusir kejemuan dalam persekutuan doa --Dave Branon
Diambil dari:
http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2003/06/25/