Kunjungi Situs Natal
https://natal.sabda.org
Doa digunakan oleh Allah untuk membawa umat-Nya sejajar dengan misi-Nya. Penting untuk kita ingat bahwa doa bukanlah kuasa yang melaluinya kita memaksa Allah untuk bertindak sesuai dengan keinginan kita. Sebaliknya, dengan berkomunikasi bersama Allah, semangat-Nya menjadi semangat kita. Orang-orang percaya mendapatkan kesempatan untuk mendengarkan dan berbicara kepada Tuhan semesta alam dalam doa untuk mendapatkan tuntunan Roh Kudus. Ini bukanlah aktivitas iman kita, tetapi bagian dari relasi yang kita miliki bersama Kristus.
Doa adalah suatu kegiatan yang sering kali dianggap sebagai sesuatu yang mengarahkan hanya pada sisi kehidupan pribadi orang percaya. Jika kita memandang doa hanya sebagai disiplin internal, kita bisa kehilangan pandangan tentang bagaimana Allah dapat menggunakan doa sebagai sarana mengaitkan kita dalam misi-Nya dengan cara yang membentang melampaui pertumbuhan rohani kita sendiri. Ketika kedewasaan kita dalam Kristus berkembang melalui kegiatan doa bersama, hal ini pasti membuat kita melihat dunia dan manusia sebagaimana Kristus melihatnya.
Misi yang ditugaskan kepada gereja memiliki permulaannya dalam pemikiran Allah dan karena itu harus diarahkan oleh-Nya. Dalam doa, sering kali orang-orang Kristen ingin datang ke tempat yang benar-benar bebas kepada Roh Allah. Dalam Efesus 6:18, orang-orang percaya dipimpin untuk "berdoalah setiap waktu di dalam Roh". Dengan berdoa sesuai dengan semangat dan dalam kekuatan Roh Kudus, kita menyerahkan keinginan kita kepada rencana dan tujuan-Nya.
Kita juga harus ingat bahwa melalui doa, Allah mengaitkan kita dengan hati-Nya untuk gereja juga. Dalam Kisah Para Rasul 6:18, Paulus juga menuliskan bahwa kita harus bersyafaat "untuk semua orang kudus". "Bagian penting misi Allah adalah gedung gereja-Nya. Dalam konteks yang lebih luas dari Efesus 6:10-20, pengajaran yang disampaikan adalah tentang peperangan rohani yang dialami orang-orang percaya dan gereja. Dalam pengajaran Paulus kepada jemaat Efesus, doa memainkan peranan penting dalam pembelaan terhadap saudara seiman kita.
Terkait dengan kegiatan misi, Paulus menaikkan doa sehingga ia akan mengaitkan pembicaraan tentang Injil dengan baik dan dengan keberanian (Efesus 6:19-20). Tidak diragukan, gereja harus belajar memahami budaya dan pelayanannya dengan kebaikan kepada orang-orang di sekitar kita. Namun, ujung tombak amsal bagi kita adalah menyampaikan tentang kebesaran karya Kristus atas nama kita. Kita adalah duta-duta yang berbicara atas nama Raja kita dan dengan otoritas-Nya. Untuk melakukannya dengan baik seperti yang diminta Paulus, kita harus mendapatkan manfaat dari doa syafaat yang dilakukan oleh jemaat. Umat percaya harus berdoa untuk satu dengan yang lain dan meminta doa dari satu dengan yang lain untuk ikut serta dengan efektif dalam misi Allah.
Tindakan dan hasil doa adalah sebuah peristiwa yang misterius. Allah telah memilih media ini, yang melaluinya, Ia akan memberikan semangat kepada orang-orang percaya bagi misi-Nya, dan mendewasakan mereka dalam iman. Apakah Anda sudah disemangati melalui doa?
Diterjemahkan dari: | ||
Nama situs | : | Christianity Today |
Alamat URL | : | http://www.christianitytoday.com/edstetzer/2013/january/prayer-and-mission-of-god-closer-look.html |
Judul asli artikel | : | Prayer and the Mission of God: A Closer Look |
Penulis artikel | : | Ed Stetzer |
Penerjemah | : | S. Setyawati |
Tanggal akses | : | 30 Juli 2015 |