Doa Yosafat (2 Tawarikh 20:5-12).

Kebiasaan Asa untuk mencari Tuhan dengan segenap hati diteruskan dalam kehidupan dan pemerintahan Yosafat, anak laki-lakinya, yang mengirimkan para pembesarnya dan orang-orang Lewi ke seluruh Yehuda untuk mengajar Hukum Taurat kepada rakyat Israel (2 Tawarikh 17:9).

Pada saat doa ini dipanjatkan, Yehuda akan diserang oleh bani Moab dan bani Amon. Yosafat menyerukan kepada seluruh Yehuda supaya berpuasa (2 Tawarikh 20:3). Dalam doanya, ia mengingatkan Allah bahwa Ia itu Mahakuasa - tentang pertolongan-Nya kepada orang Israel di masa lalu -- bahwa nama Allah ada di dalam Bait Allah mereka -- bahwa bila mereka berdoa, pasti akan dijawab -- tentang kejahatan bani Moab dan bani Amon.

Tuhan menjawab doa Yosafat dan berkata, "bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah (ayat 15) dan dalam peperangan ini tidak usah kamu bertempur ...... tinggalah berdiri ditempatmu, dan lihatlah bagaimana Tuhan memberikan kemenangan kepadamu" (ayat 17). Yosafat menetapkan orang-orang yang akan menyanyi pujian untuk Tuhan di muka orang-orang bersenjata untuk memuji Tuhan atas kemurahan-Nya dan kemenangan-Nya; bukan seperti suatu pasukan yang akan pergi berperang, tetapi seperti pasukan yang kembali dari medan perang dengan kemenangan yang penuh sukacita (ayat 21). Tuhan menghadang musuh, sehingga mereka saling membunuh. Yang harus dilakukan oleh pasukan Israel hanyalah datang dan menjarah harta milik musuh mereka sehingga menambah kekayaan orang Israel.

Doa Asa (2 Tawarikh 14:11) dan doa Yosafat telah mengubah sejarah Yehuda dan Benyamin.

Komentar