Kunjungi Situs Natal
https://natal.sabda.org
Surat-surat yang ditujukan kepada Timotius dan Titus disebut surat-surat penggembalaan karena surat-surat itu ditulis bukan hanya untuk sebuah jemaat, melainkan untuk pribadi-pribadi.
Ayah Timotius adalah seorang Yunani dan ibunya seorang Yahudi. Paulus membimbing dia kepada Kristus ketika ia berada di Listra (Kisah Para Rasul 14:6,21; 1 Timotius 1:2). Tujuh tahun kemudian Timotius begitu maju di dalam iman sehingga Paulus mentahbiskan dan mengambil dia sebagai kawan sekerja dalam perjalanannya memberitakan Injil (Kisah Para Rasul 16:1-3). Di antara semua kawan sekerja Paulus, Timotius adalah yang paling tekun dan setia (Filipi 2:19-22). Dalam surat ini terdapat banyak kata-kata hikmat dari Paulus, yang paling besar dari semua pengkhotbah, kepada seorang hamba Tuhan yang masih muda, yang dikasihinya.
Paulus begitu mempercayai Timotius sehingga ia mengalihkan kepadanya tugas yang paling sulit di Tesalonika, Korintus, dan Efesus.
Tujuan kedua surat ini adalah untuk mengemukakan doktrin yang akan dapat menghindari kesalahan; doktrin mengenai ketertiban dan kelayakan di dalam jemaat. Paulus mengingatkan tentang ajaran palsu dalam berbagai bentuknya. Ia mendorong Timotius, setiap gembala sidang, serta setiap orang Kristen untuk tetap hidup dalam kebenaran dan dengan kudus.
Ada seorang pengkhotbah yang terkemuka membaca surat-surat ini setiap Minggu malam untuk kesejahteraan rohani jiwanya sendiri.