Kunjungi Situs Natal
https://natal.sabda.org
Jelas terlihat bahwa orang-orang Samaria dalam bagian ini adalah orang-orang yang benar-benar percaya kepada Yesus Kristus; mereka dibaptis dengan air dalam nama Yesus Kristus, tetapi mereka tidak dipenuhi dengan Roh Kudus. Roh Kudus belum turun ke atas mereka seperti yang dilakukan-Nya pada orang-orang percaya lainnya di Yerusalem di ruang atas.
Petrus dan Yohanes pergi dari Yerusalem ke Samaria, menumpangkan tangan mereka di atas kepala orang-orang yang baru percaya, mendoakan mereka, dan mereka menerima Roh Kudus. Kemudian mereka memiliki kuasa yang sama seperti orang-orang yang telah menerima Roh Kudus di Yerusalem pada Hari Pentakosta.
Mereka menerima Roh Kudus dengan iman, sama seperti mereka telah menerima Tuhan Yesus dengan iman. Paulus bertanya kepada orang-orang Kristen di Galatia, "Adakah kamu telah menerima Roh karena melakukan hukum Taurat atau karena percaya kepada pemberitaan Injil?" (Galatia 3:2)
Pada awal pasal 8, kita mendapati Filipus pergi ke Samaria. Tidak ada yang kurang dalam khotbah Filipus. Filipus memberitakan Mesias (Kisah Para Rasul 8:5) dengan pengertian yang sepenuhnya akan pengajaran Perjanjian Baru. Firman itu diberitakan dengan kuasa Roh Kudus. Demikianlah, kedatangan Roh Kudus ke atas orang-orang percaya dalam Yesus Kristus tidak dapat dibatasi kepada satu cara khusus dengan mengabaikan cara yang lain.
Haruskah Roh Kudus diterima hanya melalui pelayanan para rasul? Tidak! Paulus, utusan Injil terbesar, menerima Roh Kudus melalui pelayanan Ananias, seorang percaya yang sederhana (Kisah Para Rasul 9:17). Apakah Roh Kudus hanya diterima dengan penumpangan tangan saja? Tidak! Kornelius menerima Roh Kudus tanpa perantara manusia. "Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau kemana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh" (Yohanes 3:8).
Orang-orang di ruang atas di Yerusalem, orang-orang Kristen Samaria, Kornelius, Paulus, dan orang-orang di Efesus (Kisah Para Rasul 19:1-6) semuanya dipenuhi dengan Roh Kudus. Tetapi "lidah-lidah api" hanya diberikan pada pada Hari Pentakosta; dan berkenaan dengan orang-orang Samaria (Kisah Para Rasul 8:17) tidak disebutkan bahwa mereka berbahasa roh, sebagaimana yang lainnya.
Apabila seseorang diselamatkan, ia dilahirkan dari Roh (Yohanes 3:3,7); ia dibaptis dalam Kristus (1 Korintus 12:13; Gal 3:27); tetapi hal itu bukanlah suatu tanda yang pasti bahwa ia sudah dipenuhi dengan Roh Kudus. Ini bukan berarti bahwa seseorang yang sudah diselamatkan oleh imam dalam Yesus Kristus tidak dapat menerima Roh Kudus langsung setelah itu itu jika ia tidak diberi petunjuk dan bimbingan dengan benar. Tetapi tidak semua orang memperoleh petunjuk yang benar yang benar dan berusaha dipenuhi Roh Kudus kemudian, yaitu setelah ia diberi petunjuk mengenai pekerjaan Roh Kudus.