Kunjungi Situs Natal
https://natal.sabda.org
Israel menolak Teokrasi (pemerintahan oleh Allah melalui seorang nabi) yang telah didirikan oleh Allah. Mereka menginginkan seorang raja seperti bangsa-bangsa kafir yang tinggal di sekitar mereka, untuk memimpin mereka dan bertempur dalam peperangan (ayat 20). Demikianlah, mereka menolak Allah sebagai raja mereka. Siapa yang bertempur bagi di Laut Teberau, di Yerikho, dan selama masa pemerintahan para hakim? Walaupun begitu, Samuel mengemukakan permintaan mereka kepada Tuhan dan Tuhan menyuruhnya untuk memberikan kepada mereka seorang raja.
Suatu bentuk pemerintahan yang terorganisasi itu baik, akan tetapi sebenarnya orang Israel sudah memiliki pemerintahan seperti itu dalam Hukum Taurat dalam negara Teokrasi. Mereka menolak Allah sebagai raja mereka walaupun Allah telah melakukan hal yang lebih baik darupada raja mana pun; mereka tidak kena wajib militer, tidak perlu membayar pajak dan tidak perlu berbakti kepada pemerintah. Mereka menginginkan seorang raja walaupun mereka tahu bahwa hamba-hamba dari raja-raja lain membangun piramid dan monumen lain. Mereka lebih suka berbakti kepada seorang raja daripada berbakti kepada Allah yang hidup, bahkan setelah Samuel membeberkan semua fakta ini kepada mereka.
Walaupun begitu, Samuel masih tetap mendoakan mereka. "Mengenai aku, jauhlah daripadaku untuk berdoa kepada Tuhan dengan berhenti mendoakan kamu; aku akan mengajarkan kepadamu jalan yang baik dan lurus" (1 Samuel 12:23). Bersediakah kita berdoa bagi mereka yang berada dalam keadaan yang sama seperti mereka?